Tips Puasa Lancar bagi Ibu Menyusui

Tips Puasa Lancar bagi Ibu Menyusui
Credit: Freepik.

Bagikan :


Menyusui adalah salah satu tugas ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi si kecil. Memasuki bulan Ramadan, banyak ibu menyusui yang ragu-ragu untuk berpuasa karena khawatir memengaruhi kesehatan ibu serta kualitas dan kuantitas ASI yang diberikan pada bayi. Lantas, bolehkah ibu menyusui berpuasa?

 

Bolehkah Ibu Menyusui Berpuasa?

Salah satu pertanyaan yang kerap muncul di bulan Ramadan adalah apakah ibu menyusui boleh menjalani ibadah puasa. Saat berpuasa, seseorang dilarang makan dan minum sejak menjelang terbit matahari hingga matahari terbenam. Minimnya asupan cairan tubuh dapat menyebabkan berkurangnya kuantitas dan kualitas ASI sehingga dikhawatirkan dapat memengaruhi pertumbuhan bayi.

Dalam Islam, ibu menyusui diperbolehkan untuk tidak berpuasa dan digantikan dengan membayar fidyah. Namun bagi ibu yang merasa mampu menyusui dan yakin bahwa puasa tidak mengurangi kesehatan ibu dan bayi maka diperbolehkan untuk berpuasa. Jika ibu menyusui memiliki masalah kesehatan lainnya, maka sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum memutuskan untuk berpuasa.

 Cari tahu Mengapa Kita Sering Mengantuk saat Puasa, cek di sini.

 

Tips Puasa Aman bagi Ibu Menyusui

Bagi ibu yang menyusui yang diperbolehkan dan memutuskan untuk berpuasa, berikut ini beberapa tips yang bisa diterapkan agar menyusui tetap berjalan lancar:

1. Perhatikan usia anak dan asupan kalori yang masuk

Ketika menyusui, ibu perlu mempertimbangkan usia si kecil. Anak-anak yang berusia di bawah 6 bulan sangat bergantung pada ASI tanpa asupan makanan lainnya. Untuk itu, jika ibu memiliki anak yang berusia di bawah 6 bulan dan berpuasa, maka perlu memerhatikan asupan makanan agar tidak kekurangan gizi.

Dilansir dari CDC, ibu menyusui membutuhkan tambahan kalori sebanyak 330-400 kalori per hari. Namun hal ini dapat berbeda-beda tergantung dari frekuensi bayi menyusu, berat badan serta kondisi kesehatan ibu. Untuk memenuhi kebutuhan kalori tersebut ibu menyusui dianjurkan mengonsumsi buah-buahan, kacang dan biji-bijian, daging, ikan salmon, serta makanan lainnya yang kaya protein dan serat.

2. Atur porsi makan

Bagi busui yang berpuasa dianjurkan untuk tidak melewatkan makan sahur dan berbuka. Saat berbuka dianjurkan segera minum air putih untuk mengembalikan cairan tubuh dan makan makanan yang hangat dan manis. Untuk menu berbuka, ibu menyusui sebaiknya mengonsumsi makanan mengandung serat tinggi dari buah dan sayuran, lalu setelah jeda beberapa saat baru mengonsumsi makanan berat. Selain itu ibu menyusui juga dianjurkan untuk tetap menerapkan pola makan 3 kali sehari dengan makanan ringan di antara makanan berat.

3. Minum cukup air

Ibu hamil juga perlu memastikan bahwa kebutuhan cairan tubuh terpenuhi. Produksi ASI dapat berkurang ketika ibu mengalami dehidrasi, untuk itu busui perlu mengatur asupan cairan tubuh agar terhindar dari dehidrasi. Selain dari minum air putih, busui juga dapat memenuhi kebutuhan cairan tubuh melalui buah-buahan yang mengandung air dan makanan berkuah.

Baca juga tentang Tanda Dehidrasi Jika Dilihat dari Warna Urine di sini.

4. Rutin memompa dan menyusui

Selain memerhatikan asupan nutrisi, ibu menyusui juga perlu memerhatikan jadwal menyusui dan memompa ASI. Busui dianjurkan untuk memompa dan menyusui semaksima mungkin saat malam hari. Semakin sering payudara dikosongkan, maka produksi ASI juga akan semakin lancar.

Ibu menyusui dapat berpuasa asalkan mendapat asupan nutrisi yang tepat. Meskipun ibu menyusui diperbolehkan berpuasa, namun ibu menyusui tetap perlu waspada jika tubuh mulai menunjukkan tanda-tanda dehidrasi atau ASI berkurang sangat drastis dalam sehari penuh. Jika ibu mulai menunjukkan tanda dehidrasi berat seperti pusing, mulut kering, badan lemas dan pandangan berkunang-kunang maka sebaiknya segera membatalkan puasa dan segera minum untuk mengembalikan cairan tubuh. Selain itu jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter jika mengalami keluhan serius lainnya.

 

Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Anita Larasati Priyono
Last Updated : Minggu, 16 April 2023 | 14:09